Pages

Kamis, 30 Maret 2017

Manusia dan Keindahan



MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR


MANUSIA DAN KEINDAHAN



Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Dosen : Gatot Subiyakto








Nama  : Erfina Gustianing Putri
                                                       Kelas   : 4KA48 
                                                       Npm    : 1B116037    
 

FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

2017
 

Kata Pengantar



            Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-nya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam Makalah ini saya membahas “Manusia dan Keindahan”.

           
            Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang keindahan dalam suatu harapan kita bisa memahami keterkaitan antara Manusia dan keindahan dalam memanfaatkan informasi dan pengetahuan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Ilmu Budaya Dasar”. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.   

             Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Manusia dan Keindahan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
                                                                                                Depok, Maret 2017
                                                                                               
                                                                                                Erfina Gustianing P
                                                                                                       1B116037




BAB 1

PENDAHULUAN




1.1              1.1  Latar Belakang
       Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

1.2    Ruang Lingkup
Dalam bagian ini penulis diharapkan mampu mengemukakan hal-hal sebagai berikut:
1.      Menjelaskan pengertian keindahan, pengertian kontemplasi dan ekstansi.
2.   Membedakan keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai benda tertentu yang indah dan membedakan nilai ekstrinsik dan inkstrinsik.
3.      Menyebutkan tentang keindahan yang seluas-luasnya.
4.      Menjelaskan nilai estetik.
5.      Menyebutkan teori renungan dan teori keserasian.

1.3    Tujuan
       Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah membantu mahasiswa mengetahui dan memahami  tentang keindahan, renungan, keserasian serta kaitannya dengan manusia didalam kehidupan sehari-hari.

1.4    Manfaat

     - Memberikan pengetahuan baru.

     - Memberikan gambaran (deskripsi) hubungan  antara manusia dan keindahan dari 
       informasi yang didapat penulis.


BAB 2

LANDASAN TEORI




2.1       Pengertian Keindahan

            Keindahan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacat celanya, bersih, mulus, mempesona sempurna, mengagumkan, lainya, memiliki daya tarik, dan sebagainya.

            Laurence M. gould mengutip pendapatnya coleritge dalam wukmir dan gopinatha (1981;43) sebagai berikut; ‘’keindahan adalah kesatuan dan keanekaan’’. Jika melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang dimaksud adalah pengamatan, perasaan, pemikiran, dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan, kepada obyek yang dikatakan indah.

2.2       Pengertian Kotemplasi dan Ekstansi

            Kotemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.

       Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang indah. Setiap manusia memiliki nilai ekstansi yang berbeda-beda. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kotemplasi itu adalah faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan menikmati keindahan karena derajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia

2.3       Keindahan sebagai kualitas abstrak & sebagai benda tertentu yang indah

            Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu  kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk membedakan ini dalam bahasa Inggris sering digunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal yang indah). Dalam pembahasan filsafat kedua pengertaian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. (Widagdo. 1991:61). 
2.4       Perbedaan Nilai Ekstrinsik dan Inkstrinsik

            Nilai ekstrinsik adalah sifat baik atau bernilai dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk suatu hal lainnya. Nilai ini sering disebut instrumental (contributory) value, yakni nilai yang bersifat alat atau membantu. Contohnya seperti puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, dan irama disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan nilai intrinsik adalah sifat baik atau bernilai dalam dirinya atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan sendiri dari benda yang bersangkutan. Nilai ini disebut juga consummatory value, yakni nilai yang telah lengkap atau mencapai tujuan yang dikehendaki. Contohnya seperti pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik.

2.5       Keindahan Seluas-Luasnya

            The Liang Gie menjelaskan, bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.
            
           Jadi menurut luasnya keindahan dapat dibedakan menjadi :

                - Keindahan  dalam arti luas.

           - Keindahan dalam arti estetik murni.

           - Keindahan dalam arti terbatas dengan hubungannya dengan penglihatan.



Sedangkan pengertian seluas-luasnya meliputi :

- Keindahan Seni.

- Keindahan Alam.

- Keindahan Moral.

- Keindahan Intelektual.



2.6       Nilai Estetik

            Keindahan dalam estetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Liang Gie menjelaskan nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.

2.7       Teori-Teori Renungan dan Keserasian

            Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :


1.      Teori Pengungkapan

2.      Teori Metafisik

3.      Teori Psikologik

Teori Keserasian terbagi atas 2 yaitu :
Teori Objektif dan Teori Subjektif  : Teori Objektif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori objektif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.

      Teori Perimbangan : Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan masyarakat.



      

BAB 3

      KESIMPULAN DAN SARAN





3.1          Kesimpulan

       Pendapat saya mengenai hubungan antara manusia dan keindahan sangat berkaitan erat karena keindahan dapat dirasakan di setiap manusia (individu) yang berbeda menurut pandangannya masing-masing. Karena keindahan memiliki nilai estetika (penglihatan)  karena pandangan inilah yang membuat manusia merasa nyaman dan tentram.

       Pandangan dari masing-masing yang berbeda inilah yang membuat nilai suatu estetik yang dimiliki seseorang memiliki pendapat yang berbeda bisa jadi satu individu mengatakan bahwa estetika itu indah, sedangkan individu yang lain mengatakan itu tidak indah.



3.2    Saran

      

       Berdasarkan dari kesimpulan yang disampaikan, maka dapat diberikan saran antara lain :

1.    Memberikan gambaran wujud nyata secara langsung sehingga kita dapat mengartikan sendiri maksud dari manusia dan keindahan itu sendiri.
2.      Objek dari keindahan sebaiknya tidak dirusak sehingga nilai dari keindahan tersebut dinilai indah atau sesuai dengan pengertian keindahan.



BAB 4
DAFTAR PUSTAKA




2.      http: desi-dwi-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-157067Etika%20dan%20EstetikaTeori%20Keindahan,%20Nilai%20dan%20Pengetahuan%20Estetika.html
4.      http: www.hilm.url.ph/Tentang-Arsitektur/pandangan-arsitektur-tentang-keindahan.html



Total Pageviews

 

(c)2009 I Was Just Here. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger