Pages

Rabu, 19 April 2017

Tembagapura Kota Berselimut Kabut


Kawasan Tembagapura
Tembagapura, sebuah kota terpencil yang di kelilingi oleh pegunungan, tebing, sungai dan diselimuti kabut yang sangat tebal. Udaranya sangat dingin dan jarang sekali matahari terbit dalam waktu yang lama. Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk menunjang kegiatan pertambangan Freeport. Untuk masuk ke kawasan Tembapura pengunjung dari luar harus mempunyai id card visitor sebagai akses masuk.


Tembagapura, sebuah kota terpencil yang di kelilingi oleh pegunungan, tebing, sungai dan diselimuti kabut yang sangat tebal. Udaranya sangat dingin dan jarang sekali matahari terbit dalam waktu yang lama. Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk menunjang kegiatan pertambangan Freeport. Untuk masuk ke kawasan Tembapura pengunjung dari luar harus mempunyai id card visitor sebagai akses masuk. 

            Di Tembagapura disediakan berbagai macam fasilitas ada sport hall, shopping centre, rumah sakit, sekolah, masjid, gereja, asrama, barak dan rumah sebagai tempat tinggal para pekerja dan penduduknya.


Hujan hampir setiap saat mengguyur kota ini. Pada saat hujan , kabut pun mulai turun. Kabut yang tebal membuat jalanan tidak terlihat jelas, kendaraan yang lalu lalang wajib menyalakan lampu agar terhindar dari resiko kecelakaan. Tidak heran sebagian penduduknya terkadang membawa payung pada saat berpergian dan mengenakan jaket. Saking dinginnya hembusan nafas terlihat menyerupai asap. Untuk berlari pun saya merasa sesak karena tingkat oksigen di kawasan ini rendah suhunya mencapai 15 derajat celcius 

            Kebutuhan akan makanan, minuman, dll di impor langsung dari Australia, sebagian sayur mayur dibeli dari penduduk setempat/ petani di wilayah Timika. Sebuah lapangan udara perantara (helipad) yang nantinya membawa barang-barang kebutuhan untuk mencapai tembagapura.  Kebutuhan akan airnya diperoleh dari sumber mata air di pegunungan,  yang kemudian airnya disaring dan dikonsumsi.
             

             Kesan saya selama 5 tahun tinggal di Tembagapura, kotanya bersih, tata kota bangunannya teratur, orang-orangnya ramah saling menyapa tidak memandang ras walaupun dari berbagai macam etnik & agama. Pejalan kaki sangat dihormati bila menyebrang dijalan kendaraan yang lewat dari kejauhan selalu berhenti & mempersilahkan menyebrang terlebih dahulu. Buat saya walaupun kota ini menawarkan berbagai macam fasilitas, akses menuju Tembagapuranya sendiri dari kota Timika sangat sulit tidak sembarangan orang  & berisiko tinggi bagi pengendara yang tidak berhati-hati atau dalam kondisi tidak fit jalan yang dilalui tidak selalu mulus, kiri-kanan tebing dan cuacanya yang ekstrem membuat lapisan tanah menjadi longsor & akses jalan satu-satunya yang harus melewati terowongan Hanekam yaitu sebuah gunung yang dilubangin dibuatkan terowongan  sebagai keluar masuknya kendaraan. Yang menghubungkan antara Timikan menuju Tembagapura. Buat para karyawan yang single pastinya sangat susah menahan kerinduan untuk bertemu keluarga. 6 bulan sekali baru bisa pulang cuti. Resiko tinggi bagi para pekerja khususnya pertambangan yang menggunakan alat-alat berat, truck, dan juga kondisi kesehatannya yang kurang baik.
  


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Total Pageviews

 

(c)2009 I Was Just Here. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger