|
Kawasan Tembagapura |
Tembagapura, sebuah kota
terpencil yang di kelilingi oleh pegunungan, tebing, sungai dan diselimuti kabut
yang sangat tebal. Udaranya sangat dingin dan jarang sekali matahari terbit
dalam waktu yang lama. Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk menunjang
kegiatan pertambangan Freeport. Untuk masuk ke kawasan Tembapura pengunjung
dari luar harus mempunyai id card visitor sebagai akses masuk.
Tembagapura,
sebuah kota terpencil yang di kelilingi oleh pegunungan, tebing, sungai dan diselimuti
kabut yang sangat tebal. Udaranya sangat dingin dan jarang sekali matahari
terbit dalam waktu yang lama. Tembagapura adalah kota yang dibangun untuk
menunjang kegiatan pertambangan Freeport. Untuk masuk ke kawasan Tembapura
pengunjung dari luar harus mempunyai id card visitor sebagai akses masuk.
Di Tembagapura disediakan berbagai
macam fasilitas ada sport hall, shopping centre, rumah sakit, sekolah, masjid,
gereja, asrama, barak dan rumah sebagai tempat tinggal para pekerja dan
penduduknya.
Hujan
hampir setiap saat mengguyur kota ini. Pada saat hujan , kabut pun mulai turun.
Kabut yang tebal membuat jalanan tidak terlihat jelas, kendaraan yang lalu
lalang wajib menyalakan lampu agar terhindar dari resiko kecelakaan. Tidak heran
sebagian penduduknya terkadang membawa payung pada saat berpergian dan
mengenakan jaket. Saking dinginnya hembusan nafas terlihat menyerupai asap.
Untuk berlari pun saya merasa sesak karena tingkat oksigen di kawasan ini
rendah suhunya mencapai 15 derajat celcius
Kebutuhan akan makanan, minuman, dll
di impor langsung dari Australia, sebagian sayur mayur dibeli dari penduduk
setempat/ petani di wilayah Timika. Sebuah lapangan udara perantara (helipad) yang
nantinya membawa barang-barang kebutuhan untuk mencapai tembagapura. Kebutuhan akan airnya diperoleh dari sumber
mata air di pegunungan, yang kemudian
airnya disaring dan dikonsumsi.
Kesan saya selama 5
tahun tinggal di Tembagapura, kotanya bersih, tata kota bangunannya teratur,
orang-orangnya ramah saling menyapa tidak memandang ras walaupun dari berbagai macam
etnik & agama. Pejalan kaki sangat dihormati bila menyebrang dijalan
kendaraan yang lewat dari kejauhan selalu berhenti & mempersilahkan
menyebrang terlebih dahulu. Buat saya walaupun kota ini menawarkan berbagai
macam fasilitas, akses menuju Tembagapuranya sendiri dari kota Timika sangat
sulit tidak sembarangan orang &
berisiko tinggi bagi pengendara yang tidak berhati-hati atau dalam kondisi
tidak fit jalan yang dilalui tidak selalu mulus, kiri-kanan tebing dan cuacanya
yang ekstrem membuat lapisan tanah menjadi longsor & akses jalan satu-satunya
yang harus melewati terowongan Hanekam yaitu sebuah gunung yang dilubangin dibuatkan
terowongan sebagai keluar masuknya
kendaraan. Yang menghubungkan antara Timikan menuju Tembagapura. Buat para
karyawan yang single pastinya sangat susah menahan kerinduan untuk bertemu
keluarga. 6 bulan sekali baru bisa pulang cuti. Resiko tinggi bagi para pekerja
khususnya pertambangan yang menggunakan alat-alat berat, truck, dan juga
kondisi kesehatannya yang kurang baik.