Peranan Manajer dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Pengertian Manajer
Manajer adalah seorang yang memiliki
tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer
memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa.Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer
umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya
memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas
yang berbeda-beda.
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk
piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di
puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
- Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
- Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
- Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua
organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida
tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana,
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.
Etika manajerial
Etika manajerial adalah standar
prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori
klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
- Perilaku terhadap karyawan
- Perilaku terhadap organisasi
- Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Henry
Mintzberg, seorang
ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan
oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu
ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran
antar pribadi
Merupakan
peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan
simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan
penghubung.
2. Peran
informasional
Meliputi
peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara.
3. Peran
pengambilan keputusan
Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah
masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
Robert L Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
Keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill). Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
Keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W Griffinn menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Peranan Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi
Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi
sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh
Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of
extraction and processing activities carried out on data, and it appears
meaningful for those who receive it in a specific domain .”
Data Dan Informasi
Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun
secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured
codification of single primary entities, as well as of transactions involving
two or more primary entities .” (Vercellis, 2009: 6).
Penjelasan diatas
berdasarkan para penelitian, jadi untuk lebih jelasnya :
Data adalah suatu
penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah
oleh manusia atau mesin.
Contoh : data
berupa angka , karakter, alphabet, simbol, gambar, suara dll
Pengolahan data adalah Pengubahan atau
transformasi simbol-simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan
kegunaannya.
Sistem Pengolahan Data adalah :
Sistem yang
melakukan pengolahan data.
Contoh : sistem
pengolahan data penjualan, sistem pengolahan data pegawai dll.
Fungsi dasar Pengolahan Data :
1. Mengambil
program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan
program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan
proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan
hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau
menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
Komponen Dasar Komputer untuk Pengolahan Data
Alat
pengolah data dari zaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam 4
golongan besar :
- Peralatan Manual : peralatan pengolahan data yang sangat sederhana,dan faktor terpenting dalam pemakain alat adalah meggunakan tenaga tangan manusia.
- Peralatan Mekanik : peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang di gerakaan dengan tangan secara manual.
- Peralatan Mekanik Elektronik : peralatan mekanik yang di gerakan secara otomatis oleh motor elektronik.
- Peralatan Elektronik : peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh.
Cyrus Gibson dan Richard Nolan dari Harvard, keduanya adalah
ahli sistem informasi bisnis mengemukakan pendapatnya bahwa perkembangan
pengolahan data di dunia usaha mengikuti kurva–S.
Keterangan
:
Tahap 2 : Keberhasilan dari tahap pertama merupakan konsukensi logis dari penggunaan komputer yang di manfaatkan untuk kecepatan dan ketelitian yang tinggi,sehingga perluasan aplikasi komputer diperlukan untuk membantu bidang pekerjaan yang lain.
Tahap 3 & 4 : Merupakan tahap di mana pengembangan aplikasi dilakukan untuk menangani bidang-bidang yang belum pernah dikembangkan sebelumnya, Komputer benar-benar di manfaatkan untuk bekerja sesuai kapasitasnya.
Encyclopedia
Of Computer Science and Enginnering
Informasi : Data yang di gunakan dalam pengambilan keputusan (Konsep Waktu dan Penerima).
Fabbir Schwabb : Basis data adalah sistem berkas terpadu yang di rancang terutama untuk memaksimalkan penggolongan data.
Data : Basis data dapat di anggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas dan terkomputerisasi yang tujuannya untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat di butuhkan.
Insert, Delete,Update Searching.
Fabbir Schwabb : Basis data adalah sistem berkas terpadu yang di rancang terutama untuk memaksimalkan penggolongan data.
Data : Basis data dapat di anggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas dan terkomputerisasi yang tujuannya untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat di butuhkan.
Insert, Delete,Update Searching.
Sistem pemrosesan tersebut memiliki kekurangan .
- Kemubaziran data / duplikasi data.
- Ketidak konsistensianan data.
- Struktur berubah.
DBMS ( Database Management System )
Security data dan integritas data & share.
Komponen Utama DBMS.
- Hardware.
- Data.
- Software.
- Pengguna.
Penguna dapat di klasifikasikan menjadi 3 kategori :
- End User :
- Aplikasi.
- Interaktif.
- Pemrograman aplikasi.
- Administrator basis data (DBA).
DBA :
- Medefinisikan basis data.
- Mendefinisikan isi basis data.
- Mendefinisikan sekuritas basis data.
- Mendefinisikan back up & recover.
Evolusi
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk
aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi
yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah
SIA untuk menggantikan EDP.
Fokus data (SIA / EDP)
Sistem
informasi akutans, melaksanakan akutansi perusahaan,aplikasi ini di tandai
dengan penglahan data yang tinggi.
SIA
melaksanakan 4 tugas dasar :
- Pengumpulan data.
- Manipulasi data.
- Penyimpanan data.
- Penyiapan data.
Karakteristik
SIA :
5
Karakteristika SIA yang membedakan SIA dengan CBIS yang lain :
- Melaksanakan tugas yang di perlukan.
- Berpegang padaprosedur yang relatif standar.
- Menangani data yang rinci.
- Terutama berfokus historis.
- Menyediakan informasi pemecahan masalahan yang minimal.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan
menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang
berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang
berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang
digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan
pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang
bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA
dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan
efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan
akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup
untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja
perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap
orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi,
sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan
sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan
metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk
menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang
lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.
Contoh SIA
:
Sistem
terdistribusi yang di gunakan perusahaan distribusi,yaitu perusahaan yang
mendistribusikan produk dan jasanya ke pelanggan (misalnya : perusahaan yang
berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar,pengecer.dll.
Fokus Informasi (SIM)
- Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond Mclend.Jr).
- Integrasi manusia atau mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen dan pengambilan keputusan pada suatu organisasi (Gordon B.Davis).
Elemen – Elemen
SIM :
- Hardware.
- Software.
- Prosedur.
- Database.
- Model.
Tujuan SIM :
Memenuhi
kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (sub unit dapat disasarkan pada area fungsional atau tingakatan
manajemen).
Fokus Pada
Pendukung Keputusan
Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat
keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan
masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan SPK :
- Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi atau tidak terstruktur
- Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integtasi antar tingkat.
- Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
Karakteristik SPK :
- Adaptability.
- Flexibility.
- User Friendly.
- Support Intelligence.
- Design.
- Choice.
- Effectiveness.
3 Tingkatan teknologi SPK :
- Specific DSS.Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitik terhadap suatu masalah tertentu.
- DSS Generator.Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat dan mudah membuat Specifik DSS.
- DSS Tools.Suatu hardware/software yang membantu pembuatan Specifik DSS dan Generator DSS.
Manfaat SPK :
- Meningkatkan jumlah alternative yang di pilih.
- Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis.
- Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
- Kontrol yang lebih baik.
Perbedaan SIM, SPK, dan EDP :
SIM
- Fokus pada pengorganisasian informasi dari perusahaan.
- Alur informasi terstruktur.
- Aktifitas : tanya jawab dan penyusunan laporan.
SPK
- Mengkhususkan pada pengambilan keputusan dari para manajer tingkat atas.
- Menekankan pada fleksibilitas,adaptibilitas, dan mampu memberi respon dengan cepat.
- User memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi.
EDP
- Fokus pada data.
- Proses transaksi yang efisien.
- Mengintegrasi file-file dari pekerjaan sejenis.
- Membuat ringkasan untuk laporan bagi manajemen.
Fokus Pada
Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem informasi elektronik formal dan informal
terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di
dalam maupun di luar perusahaan.
Fungsi OA adalah :
Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan
maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan.
Tujuan OA :
- Penghindaran biaya.
- Pemecahan masalah kelompok.
- Sebagai pelengkap.
Aplikasi OA :
- Word Processing.
- Email.
- Voice Mail.
- Electronic Calendering.
- Audio Conferencing.
- Video Conferensing.
- Facsimile Transmission.
- Video Text.
- Imaging.
- Desktop Publishing.
Fokus Konsultasi Sistem Pakar
Program komputer yang berfungsi
seperti manusia,yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan
masalah.
Komponen Sistem Pakar :
- User Interface.Memungkinkan pemakai untuk dapat berinteraksi dengan sistem pakar.
- Knowledge Base. Menyimpan pengetahuan gabungan yang di gunakan untuk memecahkan masalah tertentu.
- Inference Engine. Memberikan kemampuan penalaran yang menginterprestasikan isi dari knowledge base.
- Development Engine,Di gunakan oleh ahli dan analisis system untuk menciptakan sistem pakar.
Output Sistem Pakar :
- Penjelasan pertanyaan.
- Penjelasan pemecahan masalah.
Upaya Pencapaian
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Audit Sistem Informasi adalah sebuah proses yang sistematis
dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah
sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat
mencapai tujuannya.
Tujuan itu antara lain adalah:
1. Pengamanan atas aktiva
Tujuan itu antara lain adalah:
1. Pengamanan atas aktiva
Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam pengamanan aktiva yang
terdapat di bagian atau fungsi pengolahan data elektronik, yang meliputi: hardware, software, personel, file data
dan pendukung sistem informasi. Hardware
dapat saja rusak, data dapat hilang dan masih banyak kemingkinan yang terjadi.
Seperti halnya aktiva lain, sistem informasi juga harus didukung oleh suatu
sistem pengendalian internal yang memadai. Dukungan sistem informasi berbasis
komputer dalam pengamanan aktivajuga tidak terbatas hanya pada assets bagian
PDE saja, tetapi meliputi juga bagian-bagian lain dalam organisasi.
2. Pemeliharaan atas integritas data. Integritas data (data integrity) di dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer mempunyai pengertian bahwa data yang diolah dalam suatu sistem informasi berbasis komputer haruslah data yang memenuhi syarat:
2. Pemeliharaan atas integritas data. Integritas data (data integrity) di dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer mempunyai pengertian bahwa data yang diolah dalam suatu sistem informasi berbasis komputer haruslah data yang memenuhi syarat:
- lengkap (completeness)
- mencerminkan suatu fakta yang sebenarnya (soundness)
- asli, belum diubah (purity)
- dapat dibuktikan kebenarannya (veracity).
3. Peningkatan Efektivitas
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer harus dapat meningkatkan efektifitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini berarti adanya evaluasi sistem informasi dan kebutuhan pemakai terhadap sistem informasi
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer harus dapat meningkatkan efektifitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal ini berarti adanya evaluasi sistem informasi dan kebutuhan pemakai terhadap sistem informasi
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer harus dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dalam upaya
mendukung efisiensi operasi organisasi. Hal ini berarti adalah sebuah sistem
informasi yang efisien yaitu dengan penggunaan sumberdaya seminimal mungkin
untuk mencapai tujuan organisasi.
Dampak Komputer dalam Audit
Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan harus nbanyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer.
Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan harus nbanyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer.
Ada dua utama yang harus diperhatikan dalam audit atas
pemrosesan data elektronik, yaitu pengumpulan bukti (evidence collection) dan evaluasi bukti (evidence evaluation)
1. Proses Pengumpulam Bukti
Proses keandalan pengumpulan bukti dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi seringkali akan lebih kompleks daripada sebuah sistem manual. Hal ini terjadi karena auditor akan berhadapan dengan keberadaan sebuah pengendalian internal pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang kompleks karena teknologi yang melekat dan sangat berbeda dengan pengendalian sistem manual. Sehingga sebuah sistem informasi berbasis komputer secara alamiah mempunyai inherent risk yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemrosesan manual.
Proses keandalan pengumpulan bukti dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi seringkali akan lebih kompleks daripada sebuah sistem manual. Hal ini terjadi karena auditor akan berhadapan dengan keberadaan sebuah pengendalian internal pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang kompleks karena teknologi yang melekat dan sangat berbeda dengan pengendalian sistem manual. Sehingga sebuah sistem informasi berbasis komputer secara alamiah mempunyai inherent risk yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemrosesan manual.
Sebagai contoh dalam sebuah proses ‘update‘ data memerlukan seperangkat pengendalian yang memang berbeda karena kondisi alamiah yang melekatinya. Atau dalam proses pengembangan sebuah sistem, maka diperlukan pengendalian lewat berbagai ‘testing program’ yang mungkin tidak ditemui dalam sistem manual. Untuk itu auditor harus mampu memahami pengendaliannya untuk dapat memperoleh keandalan sebuah bukti yang kompeten.
Namun malangnya, memahami pengendalian dalam sebuah sistem yang berbasis teknologi sangatlah tidak mudah. Perangkat keras maupun lunak terus berkembang secara cepat seiring perkembangan teknologi. Sehingga selalu ada kesenjangan waktu antara teknologi yang dipelajari oleh auditor dengan perkembangan teknologi yang cepat.
Sebagai contoh, dengan meningkatnya penggunaan transmisi
komunikasi data, maka auditor paling tidak juga harus memahami prinsip-prinsip kriptografi (penyandian) dalam sebuah
jaringan yang terintegrasi.
2. Evaluasi Bukti
Bukti audit dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer seringkali berupa angka-angka digital, dan kadangkalan sulit dalam penelusurannya karena tidak berbentuk fisik seperti di lingkungan manual.dokumen-dokumen konvensional (hardcopy) yang bersifat verifiable evidence dan mengarah ke paperless office. Dokumen atau hardcopy bukan lagi menjadi bagian utama untuk tujuan pencatatan. Dokumen-dokumen tersebut digantikan dengan sinyal kode binarydigit dalam bahasa komputer yang intangible.
Interaksi keahlian dalam Audit Sistem Informasi
Bukti audit dalam sistem informasi akuntansi berbasis komputer seringkali berupa angka-angka digital, dan kadangkalan sulit dalam penelusurannya karena tidak berbentuk fisik seperti di lingkungan manual.dokumen-dokumen konvensional (hardcopy) yang bersifat verifiable evidence dan mengarah ke paperless office. Dokumen atau hardcopy bukan lagi menjadi bagian utama untuk tujuan pencatatan. Dokumen-dokumen tersebut digantikan dengan sinyal kode binarydigit dalam bahasa komputer yang intangible.
Interaksi keahlian dalam Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi bukan hanya sekedar perluasan dari traditional auditing (manual auditing). Kebutuhan akan audit sistem informasi beranjak dari dua hal, yaitu: Pertama, auditor menyadari bahwa komputer berpengaruh dalam fungsi atestasi yang mereka lakukan. Kedua, organisasi dan manajemen menyadari bahwa sistem informasi komputer merupakan sumber daya yang bernilai sehingga perlu adanya pengendalian seperti halnya sumber daya lain dalam organisasi.
Audit Sistem Informasi merupakan interseksi dari empat bidang ilmu, yaitu:
1. Tradisional Auditing (Traditional Auditing).
Traditional Auditing memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang teknik pengendalian internal di sebuah sistem informasi.
Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam audit tradisional dapat dilakukan secara langsung dalam pengendalian di lingkungan PDE. Metodologi umum untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang digunakan pada lingkungan PDE berasal dari audit tradisional. Auditor yang berpengalaman dan dengan tambahan pemahaman pengetahuan tentang komputer akan lebih mudah menerapkan logika pengendalian internal yang tradisional ke basis computer.
2.Information System Management
Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik terjadi banyak ‘kecelakaan’. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen sistem informasi yang baik pada saat itu.
Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik terjadi banyak ‘kecelakaan’. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen sistem informasi yang baik pada saat itu.
Sebuah Information System Management akan menghasilkan
cara-cara penerapan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan dengan
lebih baik melalui tahap-tahap pengembangan sistem, seperti: analisis sistem,
perancangan sistem, programming, testing, implementation dan kemudian
operasional serta pemantauan dan evaluasinya.
3.Computer Science.
Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard assets, integritas data, efektifitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang pesat dengan munculnya e-commerce, e-business, dan sebagainya akan membawa pengaruh besar kepada perkembangan teknologi informasi.
Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard assets, integritas data, efektifitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang pesat dengan munculnya e-commerce, e-business, dan sebagainya akan membawa pengaruh besar kepada perkembangan teknologi informasi.
4. Behavioral Science.
Kegagalan penerapan sistem informasi berbasis komputer di banyak organsiasi seringkali juga karena masalah perilaku organisasional, yang terkadang sering diabaikan dalam pengembangan sistem informasi. Kegagalan tersebut dikarenakan oleh adanya ‘resistance to change’ yang berasal dari puhak-pihak yang terkena dampak penerapan sistem informasi berbasis
Kegagalan penerapan sistem informasi berbasis komputer di banyak organsiasi seringkali juga karena masalah perilaku organisasional, yang terkadang sering diabaikan dalam pengembangan sistem informasi. Kegagalan tersebut dikarenakan oleh adanya ‘resistance to change’ yang berasal dari puhak-pihak yang terkena dampak penerapan sistem informasi berbasis
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.