Pages

Jumat, 26 April 2013

Perdukunan Di Era Globalisasi



Orang yang di katakan sakti, melakukan sesuatu yang di anggap mustahil, biasa orang - orang menyebutnya dukun. dukun - dukun in sudah ada sejak tempo dulu. dan banyak juga orang yang menjadikannya sebagai suatu profesi. berguru, bahkan menggunakan jasa bantuannya.

Dahulu ketika saya masih kecil,buat anak - anak seperti saya pengambaran sosok dukun itu model - modelnya seorang nenek bertopi kerucut,berwajah seram, yang selalu membawa sapu sebagai alat terbangnya. 

Kerjaannya membuat berbagai macam ramuan,serta lafalan.entah lafalan apa yang sedang di komat - kamitkan,lalu di beri bubuk ajaib. sehingga ketika saya masih kecil.saya seperti orang bodoh yang sedang memerintahkan sapu untuk terbang, tetap saja benda mati hanyalah benda & kenyataannya sampai saat ini sapu tak lagi terbang. hanya di pakai untuk membersihkan sisa debu & kotoran :D 

ketika saya beranjak remaja,pengambaran saya tentang dukun berbeda, mungkin di sebabkan karena adanya media cetak & elektronik yang kadang menawarkan sebuah jasa, yang buat saya sendiri bingung dengan banyaknya media yang memuat iklan tersebut.dengan kata - kata yang di modifikasi dengan baik,serta bukti cerita dari orang - orang yang sudah lama memakai jasa si dukun,sehingga orang - orang yang cuma sepintas melihat iklannya jadi merasa tertarik.  
saya pikir di jaman globalisasi seperti sekarang ini,seharusnya kita lebih banyak berusaha dan   berpikir secara logis serta berlogika. 

beberapa contoh iklan dari perdukunan di era globalisasi ini : 

Iklan dari via internet 



Iklan dari via pertelevisian 


Ada juga yang berupa buku 


"jika seseorang itu di katakan dukun (orang sakti) mengapa tidak dia (dukun) saja yang memperkaya diri-nya sendiri tanpa bantuan orang lain"? kenapa bukan dia (dukun) saja yang menjadi Presiden ?" sehingga kami pun tidak harus menderita dan mengalami kemiskinan di negeri ini.

saya pikir dengan kesaktiannya apa pun yang di inginkan dapat terpenuhi tanpa harus mengundang / memperbanyak follower di negeri ini. 

Anda bayangkan saja banyaknya dukun di indonesia,tetapi gak ada satu pun yang mampu merubah nasib (jalan hidup),karena di rasa dengan profesi seperti ini sangat menguntungkan tanpa harus bekerja keras. 

belum lagi kita sendiri yang terlihat stupid karena merasa diri kita sudah tidak bisa bekerja,dan  berusaha. padahal di luar dari kesusahan kita masih banyak orang yang sukses tanpa harus mengandalkan perdukunan. justru orang - orang inilah yang mempunyai jiwa potensi yang kuat. sekiranya tanpa adanya kerja keras tentu saja kita takkan pernah berhasil,dan takkan pernah tau kemampuan yang di miliki diri sendiri. 

masih banyaknya tindak kriminal yang mengatas namakan dukun,sehingga untuk menghukum seseorang yang bersalah atas tindakannya yang di sebabkan oleh perdukunan tersebut sangat susah untuk di buktikan,dan belum ada undang - undang yang mengatur hukum tentang perdukunan. 










0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Total Pageviews

 

(c)2009 I Was Just Here. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger